M
engenai asal usul bahasa Arab, sekurangnya ada dua pendapat.Pendapat pertama mengatakan bahwa bahasa Arab sudah ada sejak Nabi Adam AS. Pendapat ini bersandar QS: al-Baqarah: 31 “Dan Kami ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya…”. Pendapat kedua mengatakan bahawa bahasa Arab adalah bahasa rumpun semitik yang merupakan gabungan antara bahasa-bahasa Afroasiatik (gabunganantarabahasa Asia danAfrika). Semitik adalah bahasa-bahasa ras semit. Semit dinisbatkan kepada Syam bin Nuh AS. Syam nenek moyang Ibrahim AS. Kita mengetahui bahwa nabi Ibrahim adalah bapaknya para nabi yang menurunkan Ishaq dan Ismail. Bahasa yang serumpun dengan bahasa Arab adalah bahasa Iberani.
Para ahli linguistic Arab sepakat bahwa pendapat yang paling kuat adalah pendapat no dua. Hal iniberdasar pada beberapa penelitian yang salah satunya adalah bahwa bahasa Arab memiliki banyak kesamaan dengan bahasa Iberani. Selain itu QS:2:31 tersebut tidak mengindikasikan pemberian nama-nama kepada Nabi Adam dengan bahasa Arab.
Bahasa Arab lahir di Jazirah Arab jauh sebelum Islam lahir. Pada saat itu bangsa Arab terdiri dari berbagai kabilah yang masing-masing memiliki dialek-dialek (Arab: Lahjah) berbeda-beda. Bagaimanapun perbedaan antara dialek satu dengan lainnya tidaklahberbeda. Sejak zaman Jahiliyah sudah terdapat bahasa Arab Persatuan yaitu bahasa Arab Fusha. Bahasa Arab fusha adalah bahasa syair d an Khitabah yang berkembang pesat saat itu. Syair dan khitabah memiliki posisi penting dan kedudukan yang kuat dalam tatanan kehidupan Arab Jahiliyah. Dengan syair para kabilah-kabilah Arab berperang, dan dengan syair pula mereka berdamai. Selain itu syair berfungsi sebagai pujian, celaan, penyemangat perang, keunggulan dan permohonan maaf. Semetara khitobah berfungsi sebagai penyemangat, dan wahana memberikan pengaruh bagi kalangan berpengaruh saat itu. hal itu bisa terlihat pada khutbahnya Hani Ibnu Qabishah saat terjadi perang dahsyat antara Persia dan Kabilah Bani Bakar. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa peran bahasa Arab pada zaman sebelum kedatangan Islam adalah media komunikasi masyarakat yang paling efektiv melalui karya-karya sastra yang berjaya saatitu.
Abad ke 7 islam lahir dan berkembang di Jazirah Arab. Allah SWT menurunkan al-Qur’an dengan berbahasa Arab fusha (QS: 12:2). Al-Qur,an banyak menyumbangkan lafaz lama dan makna-makna yang baru, dan memiliki gaya bahasa yang khas yang tidak dimiliki bahasa Arab sebelumnya. Kekhasan al-Qur’an yang kekuatan sastranya berhasil membuat sebagian kafir Qurays masuk islam. Mereka terkagum-kagum dengan al-Qur’an. Awalnya meraka menganggapnya sebagai syair karangan Muhammad SAW. Namun akhirnya mereka berkata “Demi Allah ini bukan sya’ir”. Al-Qur,an inilah yang menjadi sebab berkembangnya ilmu tata bahasa Arab seperti nahwu, sharaf, dan balaghah. Pada era Khulafau Rasyidun, tepatnya zaman Ali bin Abi Thalib berkembanglah ilmu tatabahasa Arab yang di pelopori oleh ulama-ulama seperti Sibawaih, al-Kisai, dan Abul Aswad ad-Duali.
Para ahli linguistic Arab sepakat bahwa pendapat yang paling kuat adalah pendapat no dua. Hal iniberdasar pada beberapa penelitian yang salah satunya adalah bahwa bahasa Arab memiliki banyak kesamaan dengan bahasa Iberani. Selain itu QS:2:31 tersebut tidak mengindikasikan pemberian nama-nama kepada Nabi Adam dengan bahasa Arab.
Bahasa Arab lahir di Jazirah Arab jauh sebelum Islam lahir. Pada saat itu bangsa Arab terdiri dari berbagai kabilah yang masing-masing memiliki dialek-dialek (Arab: Lahjah) berbeda-beda. Bagaimanapun perbedaan antara dialek satu dengan lainnya tidaklahberbeda. Sejak zaman Jahiliyah sudah terdapat bahasa Arab Persatuan yaitu bahasa Arab Fusha. Bahasa Arab fusha adalah bahasa syair d an Khitabah yang berkembang pesat saat itu. Syair dan khitabah memiliki posisi penting dan kedudukan yang kuat dalam tatanan kehidupan Arab Jahiliyah. Dengan syair para kabilah-kabilah Arab berperang, dan dengan syair pula mereka berdamai. Selain itu syair berfungsi sebagai pujian, celaan, penyemangat perang, keunggulan dan permohonan maaf. Semetara khitobah berfungsi sebagai penyemangat, dan wahana memberikan pengaruh bagi kalangan berpengaruh saat itu. hal itu bisa terlihat pada khutbahnya Hani Ibnu Qabishah saat terjadi perang dahsyat antara Persia dan Kabilah Bani Bakar. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa peran bahasa Arab pada zaman sebelum kedatangan Islam adalah media komunikasi masyarakat yang paling efektiv melalui karya-karya sastra yang berjaya saatitu.
Bahasa Arab menjadi bahas aInternasional pada masa Khilafah Umawiyah dan Abbasiyah. Pada saat itu Peradaban Islam tengah bersinar dan bahasa Arab adalah bahasa peradaban ini. Pada saat itu syair-syair arab mulai berkembang kembali yang sebelumnya sempat redup. Ribuan buku buku ilmu pengetahuan dari bahasaYunani dan Persia diterjemahkan kedalam bahasa ini Demikian juga dengan bahasa Arab para ilmuwan Islam menulis ribuan buku tentang kedokteran, fisika, kimia, botani, filsfat, geografi, sejarah, tekhnik, astronomi dan lain-lain. Bahasa Arablah yang membaw ilmu-ilmu tersebut ke Eropa hingga menjadi dasar peradaban Barat modern.
Setelah Peradaban islam mengalami keruntuhan, datanglah penjajahan dari para imperialis barat atas negara-negara islam. Maka bangsa Arab menjadi lemah. Mereka meninggalkan agamanya. Kemudian terjadilah perang budaya antara islam dan barat. Negara-negara islam terkotak-kotak menjadi daerah jajahan bangsa barat. Maka seiring dengan itu munculah dialek-dialek yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Ada dialekMesir, Syuriah, Maroko, Saudi, Yaman, dan lain-lain. Perbedaan inilah yang menyebabkan terpecah belahnya bangsa Arab.Ketika misalnya orang Mesir berkunjung ke Iraq, maka mereka akan menemukan kesulitan saat berkomunikasi, lantaran bahasa arab mereka berbeda.
Di Zaman modern ini keaadan sudah berubah. Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat dan mencapai taraf kemajuan yang luar biasa. Bahasa Arab Fusha kembali menaiki tangga kejayaan seiring berkembang pesatnya pusat studi islam dan Arab di seluruh dunia. Tidak hanya dunia islam saja sepertiTimur-Tengah, Malaysia, dan Indonesia yang memiliki banyak pusat studi Islam dan Arab, negara-negara barat pun banyak mendirikan studi Islam dan Arab di kampus-kampusmereka.
Kini bahasa Arab menjadi bahasa internasional kembali untuk keduakalinya selain bahasa Inggris, bahasa Cina, bahasa Prancis, dan bahasa Spanyol. Bahasa Arab adalah salah satu bahasa resmi PBB (arab: Haiatul Umami al-Mutahidah). Menjadi bahasa yang memiliki penutur lebih dari 200 juta bangsa Arab, dan lebih dari satu milyar Muslim di seluruh dunia berdoa dan beribadah dalam bahasa Arab.
Referensi:
Ma’had Ta’limu Lughah al-Arabiyah. 1994. Al-Adab. Riyadh:Jamiah Iman Muhammad bin Suud al- Islamiyah, al-Mamlakah al-Arabiyah as-Suudiyah.
Hitti, Philip K. 2013. History of The Arabs. Jakarta: Serambi.
Ibrahim, Abdurahman. 2003. Al-Arabiya Baina Yadaik 2. Riyadh: Lembaga Wakaf Islam Kerajaan Arab Saudi.
Ma’had Ta’limu Lughah al-Arabiyah. 1994. Al-Adab. Riyadh:Jamiah Iman Muhammad bin Suud al- Islamiyah, al-Mamlakah al-Arabiyah as-Suudiyah.
Hitti, Philip K. 2013. History of The Arabs. Jakarta: Serambi.
Ibrahim, Abdurahman. 2003. Al-Arabiya Baina Yadaik 2. Riyadh: Lembaga Wakaf Islam Kerajaan Arab Saudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar